You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Ahok Terkejut Tingkat Kelahiran di DKI Meningkat
Ahok Terkejut Tingkat Kelahiran di DKI Meningkat .
photo Yopie Oscar - Beritajakarta.id

Angka Kelahiran di DKI Meningkat

Program Keluarga Berencana (KB) di DKI Jakarta selama 10 tahun terakhir dinilai mengalami kemunduran. Buktinya angka kelahiran terus melonjak. Bahkan saat ini jumlah penduduk di ibu kota sudah mencapai 10,2 juta jiwa atau meningkat dari 9,5 juta jiwa pada 2010 lalu.

Idealnya tingkat kelahiran di DKI hanya 2.0. Sebab jika sulit ditekan, maka akan timbul masalah sosial, seperti kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan dan sebagainya

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) DKI, Dien Emmawati menjelaskan, berdasarkan data BPMPKB, sejak 2010-2014 telah terjadi kenaikan pertumbuhan penduduk sebesar 1,43 persen. Bahkan tingkat kelahiran selama 10 tahun terakhir turut naik dari 2.1 menjadi 2.3.

"Idealnya tingkat kelahiran di DKI hanya 2.0. Sebab jika sulit ditekan, maka akan timbul masalah sosial, seperti kepadatan penduduk, pendidikan, kesehatan dan sebagainya," kata Dien di gedung BKKBN di Jalan Halim Permata, Jakarta Timur, Senin (16/2).

PKK DKI Dipercaya Kelola Ruang Publik

Dien mengungkapkan, pihaknya terus berupaya menekan tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk. Ia menjelaskan, pihaknya membutuhkan waktu 5-7 tahun untuk menekan tingkat kelahiran hingga ke angka 2.0.

Menurut Dien, program ini akan berhasil apabila didukung kader penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) yang mau bekerja keras dengan turun ke lapangan. Mereka diharapkan mengampanyekan pentingnya KB dan harus memastikan bahwa masyarakat sudah mengikuti program KB dengan menggunakan kontrasepsi yang ada.

"Untuk melakukan kampanye KB ini kami akan menempatkan petugas ke tempat-tempat keramaian, seperti pasar tradisional, rumah susun, daerah kumuh dan sebagainya," jelas Dien.

Sementara itu, Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama mengaku terkejut melihat tingginya tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk di DKI ini. Ia pun meminta agar BPMPKB DKI berupaya menekan angka tersebut.

"Kami juga cukup kaget dengan BPMPKB kenapa melempem. Makanya saya tempatkan Bu Dien Emmawati. Saya masih ingat, lagu KB itu diulang-ulang di TVRI untuk sosialisasi, sangat gencar. Saya akui program KB Pak Harto saat itu sangat bagus. Namun begitu reformasi, segalanya yang berbau Orde Baru itu ditinggalkan," terang Basuki.

Basuki menuturkan, Pemprov DKI berencana menghapus seluruh kawasan kumuh di Jakarta. Caranya dengan memindahkan seluruh warganya dari kawasan kumuh itu ke rumah susun. Nantinya di setiap rumah susun akan dilengkapi dengan sarana pendidikan dan kesehatan.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Kolaborasi Transjakarta - Telkomsel Tingkatkan Pelayanan bagi Pelanggan

    access_time19-12-2024 remove_red_eye1479 personAldi Geri Lumban Tobing
  2. Transjakarta Uji Coba Layanan 'Open Top Tour of Jakarta'

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1345 personAldi Geri Lumban Tobing
  3. Halte Simpang Pramuka dan Rawamangun Ditutup, Transjakarta Lakukan Penyesuaian Layanan

    access_time18-12-2024 remove_red_eye1083 personAldi Geri Lumban Tobing
  4. Kadishub Tegaskan Tidak Ada Penghapusan Layanan Transjakarta Setelah MRT Fase 2A Selesai

    access_time21-12-2024 remove_red_eye1034 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Semarak Christmas Carol di Jakarta Sambut Natal

    access_time18-12-2024 remove_red_eye997 personDessy Suciati